Template by:
Free Blog Templates

Rabu, 16 Maret 2011

Yang saya ketahui tentang "word smart dan multyply intelligence"

WORD SMART

Definisi:
Kecerdasan linguistik atau kecerdasan bahasa. Orang yang memiliki kecerdasan ini pandai mengolah kata-kata. Sebagian di antara mereka pandai berkata-kata (misalnya: presenter, rohaniwan, pendongeng, mc, dsb). Sebagian lagi pandai menulis (misalnya: novelis, penulis buku, dsb). Tetapi cukup banyak juga yang menguasai keduanya.

Ciri-ciri:
Suka membaca, gemar menulis (puisi, cerpen, novel, diary, dsb), suka bermain scrable atau mengisi TTS, pandai bercerita, suka memelesetkan atau memarodikan kata-kata, lebih suka mendengar secara lisan (auditory), mudah mengingat kata-kata aneh, suka menghibur orang lain atau diri sendiri dengan serangkaian kata/kalimat, suka berintonasi dalam berkata-kata, punya banyak perbendaharaan kata, mudah menemukan kejanggalan bahasa dalam tulisan atau kata-kata orang lain, suka menghabiskan waktu di toko buku.

Pengembangan:
Cara utama untuk mengembangkan kecerdasan ini adalah dengan membaca berbagai buku, majalah, dan litaratur lainnya. Ada baiknya membiasakan diri menulis sesuatu (pengalaman hidup sehari-hari, atau apa pun yang didapat ketika membaca sesuatu, menonton film, atau bersaat teduh).

Kecerdasan lain yang mendukung:
Akan lebih baik jika ditunjang dengan pengembangan self smart, logic smart, dan people smart. Ketiga kecerdasan itu akan lebih meningkatkan kemampuan anda dalam mengolah kata, serta memperluas wawasan anda.

MULTIPLY INTELLIGENCE


multiple intelligence dikembangkan pertama kali oleh howard gardner (1993) yang melawan teori klasik tentang IQ dimana perkembangan selama 100 tahun teori klasik cenderung tidak berubah. Perlu kita ingat mengacu pada Alfred Binet (1912) merancang suatu alat yang mengukur resiko kegagalan anak di sekolah. Dasar dari teori Binet ini dipegang sampai saat ini sebagai dasar dari pendekatan psikometri mengenai pengukuran kemampuan atau intelegensi. Semenjak itu muncul berbagai alat prediktif tentang kemampuan berupa ingatan, vebal, numerik dan urutan logika.  Thurstone (1938) menyatakan intelegensi adalah kombinasi dari berbagai dimensi yang terdiri dari tujuh faktor yaitu verbal comprehension, word fluency, digit number, spatial visualization, associative memory, perceptual speed dan inductive reasoning.
Pada beberapa dekade terakhir teori tentang intelegensi semakin kompleks seiring dengan berkembangnya ilmu lain seperti psycho neuro-science, antropologi, sosial budaya dll. Teori yang cukup komprehensif pada tahun 1980-an mengenai intelegensi dikemukakan oleh Robbie Case dengan aliran neo-piaget yang menyatakan intelegensi adalah tema yang lebih luas dibandingkan hanya aspek-aspek yang terkandung pada teori klasik dengan skor yang ada namun terkait dengan faktor sosial, budaya dan penerapan di dunia nyata. Gardner dengan penelitiannya menantang teori klasik pada tema utama yang dipertanyakan, yaitu (1) Beberapa intelegensi bekerja bersama bukan pada satu aspek saja (2) intelegensi ditunjukkan dari kemampuan kita melakukannya bukan pada skor tes dan (3) bagaimana intelegensi ditunjukkan adalah berdasarkan budaya yang ada.
Contoh nyata sehari-hari dari rujukan gardner adalah apabila seseorang dengan kemampuan hitung yang sangat baik di pulau terpencil, dimana keseluruhan penduduk adalah nelayan bekerja menangkap ikan, maka kemampuan hitung tersebut berperan sangat sedikit dibandingkan “intelegensi” dalam membuat jaring, menangkap ikan, menyelam, memperbaiki kapal. Kemampuan hitung pada kelompok masyarakat di pulau tersebut tidak akan efektif sebagai indikator kesuksesan rerata penduduk dalam bekerja (performance) yaitu menangkap ikan.
Meruiuk pada teori MI oleh gardner, intelegensi seharusnya dapat mengukur apa yang dapat dilakukan seseorang di dunia nyata sedangkan tes IQ lebih menunjukkan pada skor tes (tinggi, sedang, rendah dll). MI lebih merujuk pada analisa kualitatif dibandingkan nilai kuantitatif tertentu dengan menggunakan tes. Menurut gardner terdapat 8 intelegensi yang dapat dibedakan sesuai kriteria:
  • Linguistik/bahasa
  • Logika/ matematika
  • Musik
  • Spasial
  • Bodily-kinestetik
  • Interpersonal
  • Intrapersonal
  • Naturalis
Dari delapan kriteria yang diungkapkan diatas, bagaimana gardner memisahkan antar kriteria intelegensi tersebut? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, gardner tidak berpegang pada satu bidang ilmu tertentu namun harus mengikutsertakan berbagai disiplin ilmu yaitu psikologi, neurologi, biologi, sosiologi, antropologi, seni dan humanisme. Kriteria-kriteria dari berbagai bidang studi untuk menggali perbedaan intelegensi antara lain:
  • Gangguan atau kerusakan otak
  • Evolusi manusia
  • Perilaku khusus yang teridentifikasi
  • Kemungkinan munculnya savant dan kecenderungan khusus yang ada atau tidak ada pada kemampuan tertentu

Intelegensi Linguistik

Didefinisikan sebagai kemampuan bahasa baik bahasa ibu atau bahasa asing untuk mengekspresikan pikiran dan memahami orang lain. Sastrawan terkhususkan sebagai memiliki intelegensi bahasa namun profesi seperti jurnalis, orator, tukang khutbah, politikus, pengacara adalah gambaran umum orang-orang yang memiliki intelegensi linguistik.
Kunci utama dari intelegensi linguistik adalah:
  • Keterlibatan untuk menerima atau membuat pembicaraan atau tulisan
  • Kemampuan berkomunikasi dan merasakan sesuatu melalui bahasa
  • Keterlibatan sensitivitas pada suatu bahasa
Kemampuan tambahan:
  • Bahasa ekspresif
  • Menunjukkan narasi atau membuat cerita
  • Bahasa deskripsi atau instruksi
  • Melaporkan
  • Bahasa puitis
  • Permainan kata
Peran atau domain yang membutuhkan bahasa sebagai inti:
  • Novelis
  • Komedian
  • Pengacara
  • Jurnalis
  • Ustadz/ahli rohani yang berkhutbah
  • Pelatih
  • Guru
Wacana untuk meningkatkan kemampuan linguistik:
  • Tulisan
  • Permainan kata
  • Cerita
  • Majalah/koran
  • Diskusi
  • Sandiwara
  • Debat/Pidato
  • Lirik
Penggunaan sehari-hari:
  • Membaca koran, menulis blog, berpartisipasi dalam diskusi
Intelegensi linguistik tidak termasuk:
  • kemampuan menggunakan banyak bahasa
  • banyak bicara

Intelegensi Logika – Matematika

Orang dengan kemampuan yang dikembangkan terkait dengan logika matematika mengerti benar mengenai prinsip sebab akibat, manipulasi angka, kuantitas, operasi matematika.
Kunci utama dari intelegensi logika – matematika adalah:
  • Kemampuan individu menggunakan hubungan abstrak
  • Penggunaan angka dan berpikir logis
Kemampuan tambahan:
  • Numerical Reasoning; perhitungan, estimasi, analisa jumlah
  • Pemecahan masalah logis
Peran atau domain yang membutuhkan logika – matematika sebagai inti:
  • Guru matematika
  • Ilmuwan
  • Teknisi/engineer
  • Arsitek
  • Programmer komputer
  • Ahli sipil
  • Analis budget
  • Akuntan
Wacana untuk meningkatkan kemampuan logika – matematika:
  • Grafik
  • Spreadsheet
  • flowchart
  • Timeline
  • Perhitungan
  • program komputer
  • perencanaan bisnis
  • puzzle logika
Penggunaan sehari-hari:
  • Membaca jadwal pesawat terbang
  • Mengelola anggaran rumah tangga
  • Proyeksi pengeluaran gaji bulanan untuk keluarga
Intelegensi logika – matematika tidak termasuk pada penggunaan hanya angka karena terkandung kemampuan hubungan logika angka (numerical reasoning).

Intelegensi Musik

Integensi musik adalah kemampuan berpikir melalui musik, kemampuan mendengarkan pola suara, mengingat, menggabungkan dan memanipulasi. Musik adalah kemampuan dan kemampuan ini dimiliki oleh manusia sehingga dapat diartikan sebagai intelegensi musik.
Kunci utama dari intelegensi musik adalah:
  • Kemampuan menerima dan mengerti pola suara
  • Menciptakan dan mengartikan adanya suara
Kemampuan tambahan:
  • Persepsi musik
  • Mencipta musik
  • Komposisi atau notasi
Peran atau domain yang membutuhkan musik sebagai inti:
  • Musisi
  • Koreografer
  • Kritikus musik
  • Konduktor
  • DJ
  • Pianis
  • Komposer
  • Teknisi musik
  • Cheerleader
Wacana untuk meningkatkan kemampuan musik:
  • Menulis lagu
  • Bermain alat musik
  • Menari
  • Merekam
Penggunaan sehari-hari:
  • Mendengarkan radio di mobil
  • Bermain musik
  • Bersiul
  • Membedakan suara

Intelegensi Spasial

Merujuk pada kemampuan merangkai bagian atau visualisasi bagian secara mental dan dirangkai sesuai dengan pola-pola tiga dimensi yang diproses melalui pikirannya. Cara pelaut atau pilot melakukan navigasi dari gambaran keseluruhan dunia nyata merupakan contoh kemampuan spasial. Contoh lain atlet catur melakukan imajinasi langkah-langkah tertentu dan membayangkan bagaimana langkah-langkah selanjut dari bidak yang harus dikelola untuk mengepung raja musuh. Jika kemampuan spasial tinggi dengan orientasi ketertarikan pada seni yang tinggi maka lebih baik menjadi pelukis atau arsitek daripada seorang musisi atau jurnalis. Lebih lanjut, ilmuwan pada bidang ilmu tertentu membutuhkan kemampuan spasial seperti anatomi, topologi tanah, struktur kandungan mineral bintang tertentu.
Kunci utama dari intelegensi spasial adalah:
  • Keterlibatan penerimaan dan pengolahan visual atau informasi 3 dimensi dalam satu pikiran
  • Keterlibatan pencitraan ulang gambar dalam ingatan.
Kemampuan tambahan:
  • Pemahaman sebab-akibat atau fungsi relasi melalui observasi
  • Penggunaan informasi spasial untuk mengarahkan melalui dunia nyata
  • Persepsi sensitif atau observasi visual realitas dan seni
  • Hasil dari informasi visual atau cara kerja melalui seni
Peran atau domain yang membutuhkan spasial sebagai inti:
  • Penata kebun
  • Ahli bedah
  • Mekanik
  • Ahli kayu
  • Fotografer
  • Penari
  • Atlet
  • Pilot
  • ATC
Wacana untuk meningkatkan kemampuan spasial:
  • Grafik
  • Mengecat
  • Diagram
  • Film
  • Peta
  • Model
  • Aplikasi komputer seperti AutoCAD, CATIA, Photoshop dll
Penggunaan sehari-hari:
  • Mencari jalan pintas di tempat terasing
  • Penggunaan GPS di mobil atau Handphone
  • Bermain catur
  • Dekorasi rumah
  • Menata bunga
Intelegensi spasial tidak termasuk penggunaan visual/mata, orang buta lebih banyak menggunakan kemampuan spasial.

Intelegensi Gerak Tubuh (Bodily-Kinesthetic)

Diartikan sebagai jumlah penggunaan keseluruhan tubuh atau sebagian; tangan, kaki, jari untuk memecahkan masalah, membuat atau menaruh sesuatu. Contoh paling akurat adalah atlet olah raga, seniman tari atau drama.
Kunci utama dari intelegensi gerak tubuh adalah:
  • Penggunaan bagian/tubuh untuk memecahkan masalah
  • Kemampuan mengontrol sebagian anggota tubuh atau keseluruhan
Kemampuan tambahan:
  • Gerak atletis
  • Gerakan kreatif (termasuk respon terhadap musik)
  • Kendali tubuh dan kemampuan motorik yang adekuat
  • Ide gerakan tubuh (koreografi)
Peran atau domain yang membutuhkan gerak tubuh sebagai inti:
  • Penari
  • Altet olah raga
  • Aktor/aktris
  • Pelatih
  • Ahli bedah
  • Penerjemah bahasa gerak tubuh
Wacana untuk meningkatkan kemampuan gerak tubuh:
  • Berjoget/menari
  • Mimik
  • Bermain
  • Mengecat
  • Olahraga
Penggunaan sehari-hari:
  • Bermain badminton
  • Mengantri loket
  • Menyikat gigi
  • Mengutak-atik sesuatu
Intelegensi gerak tubuh tidak termasuk:
  • Banyak gerak yang dilakukan anak kecil
  • Gerak tubuh yang tidak beraturan dalam mengeluarkan energi

Intelegensi Interpersonal

Adalah kemampuan memahami orang lain. Kemampuan ini kita perlukan sehari-hari namun menjadi keutamaan jika Anda adalah politikus, guru, penjual, terapis.
Kunci utama dari intelegensi interpersonal adalah:
  • Sensitif terhadap perasaan, keyakinan, mood, perhatian terhadap orang lain
  • Melibatkan penggunaan pemahaman untuk mengefektifkan orang lain dalam bekerja atau menghasilkan sesuatu
  • Melibatkan interpersonal untuk meraih sesuatu
Kemampuan tambahan:
  • Mengasumsikan pada peran berbeda secara sosial (teman, rekan, atasan)
  • Kemampuan menganalisa kondisi sosial atau orang lain
  • Bertindak pada situasi sosial tertentu
Peran atau domain yang membutuhkan interpersonal sebagai inti:
  • Tenaga pendidik (guru, trainer, pelatih)
  • Konselor
  • Aktivis/LSM
  • Diplomat
  • Ilmuwan sosial
  • Konsultan manajemen
  • Pemimpin umat
  • Negosiator
Wacana untuk meningkatkan kemampuan interpersonal:
  • Memberikan pelajaran
  • Improvisasi drama
  • Dilema moral
  • Mediasi koflik
  • Pelayanan publik
  • Peran memimpin
Penggunaan sehari-hari:
  • Transaksi jual beli
  • Mengarahkan sesuatu
  • Interaksi dengan rekan kerja
  • Mengasuh anak
Intelegensi interpersonal tidak termasuk:
  • Kecenderungan bekerja dalam kelompok
  • Disukai banyak orang
  • Kesopanan
  • Etis atau humanis
  • Status sosial

Intelegensi Intrapersonal

Intrapersonal merujuk pada kemampuan individu untuk mengerti diri sendiri, apa yang terbaik harus dilakukan, bagaimana bereaksi terhadap sesuatu, apa yang perlu dihindari dan yang mana yang dapat meningkatkan kemampuan diri. Gambarannya adalah seberapa baik orang mengerti diri sendiri, apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan, kemana harus dituju untuk meminta pertolongan.
Kunci utama dari intelegensi interpersonal adalah:
  • Kemampuan individu membentuk model mentalnya sendiri
  • Melibatkan gambaran model untuk mengambil keputusan terhadap tindakan tertentu
  • Termasuk kemampuan untuk membedakan satu perasaan, mood dan perhatian untuk mengantisipasi satu reaksi terhadap tindakan selanjutnya.
Kemampuan tambahan:
  • Pemahaman diri
  • Kemampuan menganalisa refleksi diri
  • Mengartikan pemahaman melalui beragam ekspresi (menulis puisi, menggambar dll)
  • Menggunakan pemahaman diri untuk keberhasilan diri maupun kelompok
Peran atau domain yang membutuhkan interpersonal sebagai inti:
  • Terapis
  • Sastrawan
  • Trainer motivasi
  • Psikolog
  • Artis
  • Aktivis
  • Musisi
  • Filsuf
  • Pemimpin umat
Wacana untuk meningkatkan kemampuan intrapersonal:
  • Refleksi diri
  • Buku diari
  • Autobiografi
  • Melakukan aktivitas seni
  • Membuat musik/lirik
  • Puisi
Penggunaan sehari-hari:
  • Beribadah
  • Yoga
  • Semedi
Intelegensi intrapersonal tidak termasuk kecenderungan bekerja sendiri atau mengurung diri.

Intelegensi Naturalis

Kemampuan individu untuk membedakan perihal makhluk hidup (binatang, tumbuhan) sebaik kemampuan membedakan dan sensitif terhadap hal-hal lain di dunia ini seperti bentuk awan, corak tanah, batu dll. Kemampuan ini diawali dari evolusi manusia dari sebagai pemburu, mengambil hasil bumi dan bertani; berlanjut proses evolusi sampai sekarang dengan peran-peran lebih khusus seperti ahli tumbuh-tumbuhan atau juru masak. Banyak ahli di bidang tertentu membutuhkan intelegensi naturalis seperti desain mobil, konstruksi bangunan, jembatan dll.
Kunci utama dari intelegensi naturalis adalah:
  • Kemampuan memahami dunia sekitar dan bekerja secara efektif di dalamnya
  • Kemampuan individu membedakan fungsi di sekitar kita
  • Termasuk kemampuan membedakan corak dari benda-benda yang ada
Kemampuan tambahan:
  • Kemampuan observasi
  • Membedakan corak dan klasifikasi
  • Pemahaman dengan dunia nyata
  • Kemampuan memanfaatkan pemahaman untuk menciptakan produk (fashion, bertani, desain dll)
Peran atau domain yang membutuhkan naturalis sebagai inti:
  • Ahli tata bunga
  • Nelayan
  • Koki
  • Ahli tanaman/tumbuhan
  • Petani
  • Pendidik lingkungan hidup
  • Aktivis lingkungan hidup
  • Ahli biologi
  • Penjaga hutan
Wacana untuk meningkatkan kemampuan naturalis:
  • Berkebun
  • Memelihara binatang/ikan
  • Wisata alam
  • Kegiatan alam bebas
Penggunaan sehari-hari:
  • Memasak
  • Berkebun
  • Koleksi CD/perangko
  • Bertaman
Intelegensi naturalis tidak termasuk pada batasan dunia luar.
Multiple Intelligence memiliki pengertian berbeda dengan intelegensi klasik, dimana pengertiannya adalah bahwa intelegensi merupakan potensi biopsikologi untuk memproses informasi yang dapat digerakkan berdasarkan setting budaya untuk memecahkan masalah atau mencipta sesuatu yang bernilai pada budaya tertentu. Dari definisi tersebut, multiple intelligence memiliki wacana:
  • Berbagai pandangan beragam mengenai intelegensi; setiap pandangan memiliki simbol yang berbeda dimana setiap pandangan berdasarkan pada intelegensi umum yang dapat menangani suatu masalah tertentu yang sesuai dengan budaya atau kebiasaan yang ada.
  • Intelegensi dapat diajarkan atau dididik; sebagai tema yang saling berinteraksi antara faktor biologis dan lingkungan sekitar, intelegensi dapat dididik dan dikembangkan. Intelegensi dapat berubah dan tumbuh sesuai dengan seringnya penggunaan dari intelegensi tersebut.
  • Individu memiliki profil unik intelegensi untuk dikembangkan dan diubah; meski didasarkan dari teori bersifat biologi, tidak murni bahwa intelegensi ini bersifat genetik dan menurun. Berdasarkan debat antara nature dan nurture, intelegensi disini adalah hasil dari interaksi dengan lingkungan sekitar. Budaya, kebiasaan, sosial dan individu saling memberi pengaruh seberapa kuat dan khusus intelegensi digunakan.
  • Setiap intelegensi melibatkan bagian dari kemampuan khusus; setiap intelegensi misal musik maka ada kemampuan khusus yang menunjukkan bagaimana merancang musik, birama yang sesuai, bunyi dari instrumen musik dan keperpaduannya.
  • Intelegensi bergerak secara kombinasi, bukan terisolasi; dalam bentuk biopsikologi, intelegensi adalah olahan dasar yang dapat memecahkan suatu masalah tertentu sesuai dengan domain atau konteks dari masalah yang ada dan dibawakan bersama. Misal seorang pianis membutuhkan intelegensi musik, ketika bekerjasama dengan komposer membutuhkan intelegensi interpersonal dan ketika memainkan piano membutuhkan intelegensi gerak tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar