Template by:
Free Blog Templates

Selasa, 08 Maret 2011

PSIKOLOGI DAN KOMUNIKASI

Hubungan Psikologi dan komunikasi

Hubungan antara psikologi dan komunikasi dapat dilihat dua aspek yaitu ;

Secara historis :

Sesungguhnya psikologi adalah  akar dari ilmu komunikasi, selain sosiologi, antropologi, dan filsafat.

Founding fathers ilmu komunikasi juga terdiri dari  sarjana psikologi  seperti  Wilbur schraam, Kurt Lewin, Paul Lazarfeld dan Carl I Hovland.

Secara taxonomi  keilmuan

Komunikasi merupakan instrumen atau bagian dari psikologi sosial sebagai sarana  memenuhi kebutuhan dorongan untuk berhubungan dengan orang lain.

Meskipun begitu komunikasi bukan sub disiplin dari psikologi, apa yang menjadi bahan kajian dalam komunikasi juga dipelajari dalam psikologi.

Pendekatan psikologi komunikasi

Psikologi memandang komunikasi dengan makna yang lebih luas yang meliputi penyampaian energi alat indera ke otak, proses saling pengaruh di antara berbagai sistem organisme dan diantara organisme. Oleh karena itu bila  komunikasi didefinisikan melalui pendekatan/prespektif psikologi akan didapatkan pengertian  sebagai berikut :

“ the process by which an individual transmitt the stimuli to modify the behavior of other individual” (Hovland & Janis)

(Psikologi adalah proses individu menyampaikan stimulus untuk merubah/mempengaruhi perilaku individu lain)

Menurut Aubrey Fisher ada empat pendekatan psikologi pada komunikasi yang meliputi  4 tahapan yaitu :

Penerimaan stimuli secara inderawi (sensory reception of stimuli)

Proses yang mengantarai stimuli dan respon (internal mediation of stimuli)

Prediksi respon (predictions of respon)

Peneguhan respon (reinforcement of response)

Psikologi melihat komunikasi dari dikenainya indera manusia oleh stimuli (berbentuk pesan, suara, warna dsb). Stimuli tersebut diolah dalam jiwa yang tidak terlihat (tangeable). Kesimpulan dari proses dalam jiwa tersebut terdapat dalam respon yang tampak. Respon pada masa lalu dapat digunakan untuk meramal respon masa datang. Jika respon terjadi secara berulang dan sama maka ini yang disebut sebagai peneguhan.

Sedangkan menurut Barlund yang dimaksud dengan komunikasi dalam konteks psikologi adalah perbuatan dan kesadaran manusia sebagai respon motor-motor urat syaraf yang dapat memeproleh dan mengubah suatu stimulus.

Pendekatan psikologi terhadap komunikasi  terdiri dari 3 asumsi yang meliputi :

Asumsi pertama : subjektivitas manusia berada secara bebas dalam bidang stimulus yang mereka terima maupun yang mereka hasilkan. Titik berat asumsi ini menekankan bahwa perilaku manusia dalam berkomunikasi  merupakan hasil dari penerimaan suatu stimulus. Teori ini menekankan pada rumusan sederhana  S – R (stimulus respon )

Asumi yang kedua bahwa setiap orang dapat memodifikasi setiap stimulus yang diterimanya. Perilaku manusia dalam komunikasi semula dilukiskan sebagai sesuatu yang sederhana S – R, namun respon sesungguhnya juga dimodifikasi oleh organisme ( O ) yang bersifat aktif mengolah stimulus yang datang. Rumusan asumsi disini adalah S – O – R

Asumsi ke tiga bahwa persepsi yang datang bersama stimulus diterima secara selektif karena organisme membuat pilihan terhadap apa yang perlu direspon akibat pilihannya terhadap stimulus yang dipersepsi. Ini terjadi karena kmanusia sadar akan perbedaan konsekuensi yang diterimamnya  apabila memberikan respon yang berbeda-beda pula. Penekanan pada asumsi ke tiga di sini adalah berorientasi pada  S – O – R – C (consequence)

Penggunaan psikologi komunikasi

Penggunaan psikologi komunikasi ditujukan untuk tercapainya komunikasi yang efektif. Komunikasi adalah  kegiatan untuk mencapai kebersamaan makna, sementara manusia yang melakukan komunikasi terdiri dari banyak latar belakang field expereince yang berbeda termasuk latar belakang kejiwaannya. Oleh karena itu mengapa psikologi komunikasi menjadi penting untuk diterapkan dalam berkomunikasi. Yang dimaksudkan dengan Komunikasi efektif menurut Steward L Tubbs dan Sylvia Moss meliputi :

pengertian : adalah penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksudkan oleh komunikator.

Kesenangan  pada dasarnya komunikasi bukan sekedar penyampaian informasi saja  dan membentuk adanya saling pengertian, namun komunikasi juga ditujukan untuk mendapatkan kehangatan dalam interaksi dengan informasi atau pesan yang menyenangkan orang lain.

Mempengaruhi sikap : domain utama proses komunikasi sesungguhnya adalah mempengarhi sikap orang lain, untuk dapat mempengaruhi orang lain maka diperlukan suatu pendekatan psikologis berupa emotional appeals, ini bisa dilakukan apabila dalam komunikasi melakukan pendekatan psikologis.

Hubungan sosial yg baik : komunikasi ditujukan untuk mencipatakan hubungan sosial yang terbina dengan baik.  Pada konteks berserikat dan berasosiasi (inclusion) maka diperlukan komunikasi untuk bisa meneguhkan hubungan antar anggota kelompok. Pada konteks ingin menguasai dan dikuasai (control) maka dinbutuhkan pula komunikasi anak ingin dikontrol dan dikendalikan oleh orang tuannya dan orang tua ingin mengenadlikan ankanya ini bida terwujud melalui komunikasi. Sementara itu pada konteks affection yaitu ingin dicintai dan mencintai perlu mutlak komunikasi agar kebutuhan tersebut dapat terungkapkan.

Tindakan : mempengaruhi orang lain dapat berhasil apabila orang tersebut melakukan tindakan nyata seperti apa yang di inginkan dan ini merupakan indikator terkahir selain empat item terurai di atas. Tindakan merupakan akumulasi dari  rsoses komunikasi dan ini memerlukan pengetahuan mekanisme faktor-faktor psikologi yang mempengaruhi tindakan seseorang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar